Minggu, 06 Mei 2012

Kawasan Konservasi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi


Kawasan TBMK pada peta google

View Larger Map

catatan: ini adalah peta interaktif, anda dapat melakukan pengaturan dengan menekan tombol atur yang ada pada peta diatas.
Untuk informasi gambar dan peta lain silahkan mengunjungi laman peta kareumbi.

Letak dan Luas

Kawasan seluas 12.420,70 hektar ini terletak pada area yang menjadi kewenangan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang danKabupaten Garut. Sebagian besar area berada di Sumedang dan Garut.
Secara geografis kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi terletak antara 6° 51′ 31” sampai 7° 00′ 12” Lintang Selatan dan 107° 50′ 30″” sampai 108° 1′ 30” Bujur Timur.
Peta Administrasi Wilayah dan Area TBMK
Peta Administrasi Wilayah dan Area TBMK
Data dasar Kawasan yang didapat dari BBKSDA Jabar adalah sebagai berikut:
  • Panjang Batas (1980): 128,46 KM
  • Orientasi Batas (1997) : Pal Batas seluruhnya 2201 buah (1117 baik, 802 rusak, 282 hilang).
  • Penataan Batas Blok : – Blok Pemanfaatan 7667,99 Ha
  • Blok Penyangga 4753,51 Ha

Asal Nama

Masigit diambil dari Pasir Masigit yang terletak di sebelah timur kawasan. Sedangkan Kareumbi berasal dari gunung Kareumbi di sebelah barat kawasan. Kareumbi juga nampaknya diambil dari nama sebuah pohon, yaitu pohon Kareumbi (Homalanthus populneus) yang semestinya dahulu banyak terdapat di gunung tersebut.

DAS

Kawasan ini merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk yang juga menjadi penyangga bagi sungai Citarum, sungai terbesar di Jawa Barat.

Dalam kawasan ini terdapat pula beberapa sumber air berupa sungai diantaranya adalah Sungai Cigunung, Cikantap, Cimanggu, Cihanyawar, Citarik Cideres, Cileunca, Cianten, Cikayap, Cibayawak, Cibangau, Cisereh dan Cimacan. Dapat ditambahkan juga Sungai Cideres, Citarik dan Cimulu.

Topografi

Topografi kawasan umumnya berbukit sampai bergunung-gunung dengan puncak tertinggi gunung Karenceng ± 1.763 m dpl.

Iklim

Menurut klasifikasi iklim Schmidt Ferguson, kawasan ini termasuk tipe iklim C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1900 mm, kelembaban udara berkisar antara 60 – 90 % dan temperatur rata-rata 23 ยบ C

Flora

Hutan alam Masigit Kareumbi di dominasi oleh jenis Pasang (Quercus sp.), Saninten (Castanea argentea), Puspa (Schima walichii), Rasamala (Altingia excelsea). Sedangkan tumbuhan bawahnya terdiri dari tepus (Zingiberaceae), Congok (Palmae), Cangkuang (Pandanaceae) dan lain-lain. Dari jenis liana dan epiphyt yang terdapat di kawasan ini adalah Seuseureuhan (Piper aduncum), Angbulu (Cironmera anbalqualis), Anggrek Merpati (Phalaenopsis sp), Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), Kadaka (Drynaria sp), dan lain-lain. Hutan tanaman ± 40 % didomonir oleh jenis pinus (Pinus merkusii), Bambu (Bambusa sp),  dan Kuren (Acasia decurens).
Ikuti pranala berikut untuk melihat daftar flora di Masigit Kareumbi yang kami kumpulkan dari berbagai sumber.

Fauna

Jenis-jenis fauna yang ada di kawasan TB G. Masigit Kareumbi antara lain: Babi hutan (Sus vitatus), Rusa Tutul (Axis axis), Kijang (Muntiacus muntjak), Anjing hutan (Cuon javanica), Macan tutul (Panthera pardus), Kucing hutan (Felis bengalensis), Ayam hutan (Gallus sp), Kukang (Nycticebus coucang), Bultok (Megalaema zeylanica), Kera (Macaca fascicularis), Lutung (Tracypithecus auratus) dan Burung Walik (Chalcophals indica).
Ikut pranala berikut untuk melihat daftar fauna di Masigit Kareumbi yang kami kumpulkan dari berbagai sumber.

Pintu Masuk dan Akses

Ada beberapa pintu masuk ke kawasan TBMK.
1. KW: Bandung – Rancaekek – Bypass Cicalengka – Sindangwangi – Tanjungwangi, jarak ± 43 Km.
2. Cipancar: Bandung – Sumedang – Cipancar jarak ± 47 Km, ke lokasi ± 1,5 Km
3. Cibugel: Bandung – Limbangan – Cibugel jarak ± 68 Km, Cibugel- lokasi ±3 Km
Pintu masuk selengkapnya adalah sebagai berikut:
  1. Pintu Masuk Blok KW. (Cigoler)
    Ditempuh dengan route jalan Bandung – Cicalengka – Sindangwangi – Tanjungwangi – Blok KW. Jarak kota Bandung – Cicalengka ± 30 Km, menggunakan jalan raya propinsi atau dengan kereta api.
    Dari Cicalengka menuju Sindangwangi (± 13 Km) dengan jalan beraspal hotmix dalam kondisi baik (2009), dari Sindangwangi melintasi Kp. Leuwiliang menuju pintu masuk Blok KW (±2 Km) berupa jalan aspal kelas III dengan kondisi agak jelek dan sempit.
    Dari pintu masuk menuju blok KW ±1 km jalan berbatu makadam dengan kondisi agak jelek. Lokasi KW dapat dilalui dicapai oleh kendaraan roda empat, truk tentara dan bis mini (30 seat).
    STATUS: AKTIF
  2. Pintu masuk CIbugel / Cikudalabuh
    Dapat ditempuh melalui route Bandung – Balubur Limbangan – Cibugel (±68 Km), atau melalui route Bandung – Sumedang – Darmaraja – Cibugel (±72 Km), jalan beraspal dengan kondisi baik. Dari Cibugel menuju lokasi Cikudalabuh (±3 Km) jalan berbatu dengan kondisi agak jelek.
    STATUS: TIDAK AKTIF
  3. Pintu Masuk Ciceuri
    Ditempuh melalui route Bandung – Tanjungsari – Haurgombong – Ciceuri (±28 Km), sebagian kondisi jalan dari Haurgombong menuju lokasi Blok Ciceuri (±3 Km) berbatu dengan kondisi baik.
    STATUS: TIDAK AKTIF
  4. Pintu Masuk Cipancar
    Ditempuh melalui route Bandung – Sumedang menuju CIpancar (±47 Km) dengan jalan beraspal kondisi baik, selanjutnya dari Cipancar ke lokasi (± 1,5 Km) dengan kondisi jalan agak jelek.
    STATUS: TIDAK AKTIF
Pintu masuk utama menuju lokasi yang sudah dikelola oleh Manajemen adalah yang melalui Cicalengka. Lokasi pintunya disebut “KW” yang merupakan singkatan dari “Kawasan Wisata. Pintu ini terletak di kampung Leuwiliang, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Peta Arah ke KW (klik untuk detil)
KW dapat dicapai lebih kurang 14km dari kota Cicalengka, atau sekitar 90 menit berkendara dari Bandung. Jarak dari pintu tol
Jarak dari Tol Pasteur sampai KW adalah 62 kilometer.
Untuk membaca apa saja yang terdapat di KW, silahkan ikuti pranala ini.
Sumber : kareumbi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar